Kami harus bertahap melakukan konversi
Jakarta (ANTARA) - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menggenjot program pembelian kendaraan baru dan konversi ke bahan bakar menggunakan listrik secara bertahap untuk armada TransJakarta guna mendukung transisi energi bersih.
"Kami harus bertahap melakukan konversi atau kendaraan yang baru beli untuk listrik dan itu dua tahun ini sudah terprogram dan memang amanat undang-undang kami harus melakukan itu," kata Heru dalam diskusi terkait kendaraan listrik di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu.
Pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk upaya konversi dan Korps Lalu Lintas Mabes Polri untuk mempercepat dan promosi kendaraan berbasis listrik.
Sedangkan kendaraan dinas, kata dia, merupakan cara yang lebih mudah untuk konversi atau membeli kendaraan listrik baru.
"Kalau tahun depan Pemda DKI ingin merevitalisasi armadanya tentu harus sudah mengarah ke sana (listrik). Tinggal nanti kendaraan untuk kebersihan dan lainnya perlu konsultasi kepada Kemenhub dan Kementerian ESDM, tentu bertahap," imbuh Heru.
Baca juga: PLN gandeng ION Mobility bangun 100 SPLU di DKI Jakarta
Ia mencatat keuntungan menggunakan kendaraan berbasis listrik di antaranya bebas dari kebijakan ganjil genap untuk masyarakat, mengurangi polusi suara.
Selain itu, mengurangi dampak dari limbah oli karena kendaraan listrik tanpa oli sehingga meringankan kerja pemerintah.
Sementara itu, hingga saat ini armada TransJakarta sudah ada 30 unit berbasis listrik dan ditargetkan akhir tahun ini menjadi 100 unit.
Sedangkan Heru saat memberikan sambutan dalam rapat paripurna terkait pandangan umum fraksi untuk RAPBD 2023 di DPRD DKI Jakarta, Rabu (9/11) Pemprov DKI berencana menghadirkan 300 unit bus listrik untuk rancangan Tahun Anggaran 2023.
Penyediaan bus listrik itu juga sebagai bagian peningkatan jaringan angkutan umum terintegrasi di Ibu Kota.
Baca juga: PLN UID Jaya hadirkan layanan SPKLU bergerak untuk keadaan darurat
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan pihaknya sedang mengkaji pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di dua terminal Ibu Kota secara bertahap.
Saat ini, ada dua titik yang sedang dikaji yaitu di Terminal Grogol dan Pulo Gebang.
SPKLU Terminal
Menurut dia, kajian yang dilakukan terkait gambar, kajian lalu lintas agar tidak mengganggu fungsi terminal.
Ia menargetkan dalam jangka panjang SPKLU dapat terpasang di masing-masing terminal di DKI Jakarta untuk pengisian angkutan umum seperti bus besar dan bus kecil di terminal.
Tak hanya untuk kendaraan umum, SPKLU itu juga bisa digunakan untuk kendaraan pribadi yang berbasis listrik.
Baca juga: Pj Gubernur DKI minta izin baru gedung sertakan kewajiban SPKLU
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan instruksi tentang penggunaan kendaraan listrik menjadi kendaraan dinas instansi pemerintah pusat dan daerah.
Melalui Inpres itu, Jokowi memerintahkan di antaranya kepala daerah menyusun dan menetapkan regulasi untuk mendukung percepatan pelaksanaan penggunaan kendaraan listrik.
Presiden juga menginstruksikan penyusunan alokasi anggaran untuk mendukung program tersebut.
Kemudian, mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) meningkatkan penggunaan berbagai jenis kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022